gurita

gurita

Jumat, 08 November 2013

Pentingnya Komunikasi



KEKERASAN DALAM PACARAN

SE

Cerita pada artikel saya kali ini berdasarkan film yang saya tonton pada perkuliahan Ilmu Komunikasi, saya akan membahas pentingnya sebuah komunikasi dalam sebuah hubungan. Seperti yang kita tau bahwa sekarang ini banyak kasus-kasus kekerasan kepada perempuan, entah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau kekerasan dalam pacaran (KDP), kedua kasus ini sama-sama menjadikan wanita para korbannya.

Seperti yang dialami oleh Melati tokoh yang menjadi korban kekerasan dalam pacaran di film yang berjudul: "CINTA ?", Melati berasal dari sebuah keluarga yang bisa dibilang tidak begitu harmonis, orang tua Melati sangat sibuk bekerja sehingga membuat mereka jarang dirumah dan tentu saja jarang berkomunikasi dengan melati dan akibatnya Melati merasa kesepian.

Karena tidak adanya perhatian dari orang tua membuat melati memutuskan untuk bekerja, dan Melati mempunyai pacar bernama Jaka, awalnya Melati mengira dengan kehadiran Jaka di hidupannya dapat membuat Melati sedikit melupakan masalah yang terjadi di keluarganya tetapi Melati salah, bukannya dapat membuat Melati bahagia kehadiran Jaka malah hanya membuat semuanya menjadi semakin rumit.

Jaka adalah seorang laki-laki yang sangat kasar bahkan dia membawa pengaruh buruk kepada melati, Jaka tidak akan segan-segan memukul atau menampar Melati jika dia sedang marah, hal ini disebabkan oleh perilaku Ayah Jaka yang sering melakukan kekerasan kepada Ibu Jaka jika mereka sedang bertengkar, oleh karena itu Jaka meniru melakukan kekerasan tersebut kepada Melati, karena dia berfikir Ayahnya pun sering melakukan itu kepada Ibunya.

Orang tua Melati tau tentang kekerasan yang dilakukan Jaka terhadap Melati, oleh karena itu Ibu Melati meminta Melati memilih antara pekerjaan atau hubungannya dengan Jaka, berulang kali Melati meminta untuk putus dengan Jaka, namun usahanya sia-sia Jaka tidak pernah mau melepaskan Melati selama mereka berhubungan sudah sangat jelas bahwa Jaka adalah cowok matre, bukan sekali dua kali Jaka minta dibelikan sebuah barang kepada Melati, dan jika Melati tidak menurutinya Jaka tidak akan segan-segan untuk memukul Melati.

 Jaka adalah seorang pencemburu oleh karena itu dia melarang Melati untuk bergaul dengan teman-temannya, Jaka sangat over protective terhadap Melati. Oleh karena itu Melati selalu takut setiap kali Jaka marah kepadanya, di hati kecil Melati dia masih berharap jika Jaka mau berubah dan mereka berdua bisa sama-sama membenahi hubungan mereka.

Tapi kenyataannya perlakuan Jaka semakin parah, Jaka semakin tidak bisa mengontrol emosinya dan dia menjadi sangat ringan tangan terhadap melati, meskipun setelah Jaka memukuli Melati dia selalu menyesal dan meminta maaf, namun kata maaf dari Jaka tidak disertai dengan perubahan tingkah laku Jaka terhadap Melati. Sampai akhirnya kesabaran Melati sudah habis, dia menyadari bahwa kali ini Jaka sudah sangat keterlaluan.

Sampai akhirnya Melati memberanikan diri untuk bertemu secara diam-diam dengan sahabatnya yang bernama Bimo, dia menceritakan semua yang dilakukan Jaka selama ini terhadap dirinya, tentu saja sebagai sahabat Bimo sangat marah dengan perlakuan Jaka, pada pertemuan itu juga Melati meminta bantuan Bimo agar dia bisa Lepas dari Jaka.

Sampai akhirnya dengan kemauan yang keras, Melati berani untuk menceritakan permasalahan yang dia hadapi dengan Jaka kepada orang lain, Melati berhasil lepas dari Jaka karena Melati berhasil membangun benteng pertahanan diri dengan lebih dekat dengan teman-temannya.

Kekerasan terhadap perempuan baik dalam Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) mau pun Kekerasan Dalam Pacaran (KDP), disebabkan oleh tidak terjalinnya sebuah komunikasi yang baik antar kedua pihak, untuk bisa mendapatkan sebuah hubungan yang harmonis tanpa adanya kekerasan, maka kedua pihak yang berperan harus menyadari betapa pentingnya sebuah komunikasi antara kedua belah pihak, dengan berkomunikasi kedua pihak bisa tau dan mengerti apa yang diinginkan oleh pasangannya, dan bagaimana cara menyelesaikan sebuah masalah tanpa harus adanya kekerasan.



"STOP KEKERASAN"